Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) adalah kemampuan individu dalam menerima kondisi dirinya secara apa adanya, mengenali kekuatan dan kelemahan diri, memiliki tujuan hidup, mandiri terhadap tekanan sosial, serta mampu mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain.
Lingkungan kerja yang penuh tekanan akan membuat pekerja tidak memiliki kesejahteraan psikologis yang optimal. Hal ini tentunya dapat menyebabkan pekerja mengalami stres yang tinggi dan burnout (Johson et al., 2020). Tingkat stres yang tinggi dikhawatirkan dapat mempengaruhi produktivitas dalam bekerja hingga cenderung menurun.
Penyebab Masalah Kesejahteraan Psikologis Karyawan
Berikut penyebab masalah kesejahteraan psikologis yang dapat muncul di tempat kerja:
1. Perbandingan Sosial
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah perilaku yang umum terjadi di kalangan banyak orang. Namun, hal ini dapat menjadi sumber stress, kecemasan, dan rendah diri yang tidak perlu.
2. Perwujudan Penghargaan
Adakalanya seseorang memberikan masukan baik pada kita dan itu harus kita terapkan di kehidupan jika itu benar-benar membantu. Namun ada sebuah permasalahan di mana seseorang terlalu mengikuti pemikiran orang lain, hingga bisa berakibat ia tidak bisa mandiri dalam hidup.
3. Ketidakseimbangan Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi
Saat kita terlalu fokus pada pekerjaan, seringkali aspek-aspek penting dari kehidupan pribadi kita terabaikan, dan sebaliknya. Ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental, emosional, dan fisik kita.
4. Konflik Antar Rekan Kerja
Dalam lingkup dunia kerja, manusia dapat diharapkan bekerja sama sebagai rekan kerja yang suportif dan produktif. Namun, pasti ada kemungkinan untuk terjadinya konflik antarpekerja. Perselisihan yang terjadi seringkali karena perbedaan antara harapan diri sendiri, orang lain, serta organisasi dengan kenyataan yang terjadi.
Cara Menjaga Kesejahteraan Psikologis di Tempat Kerja
Untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis di tempat kerja, perusahaan dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Menumbuhkan Budaya Kerja yang Positif
Kembangkan budaya kerja yang positif dan inklusif yang mendorong komunikasi terbuka, rasa hormat, dan dukungan di antara rekan kerja. Budaya kerja yang sehat menyelaraskan perilaku karyawan dan kebijakan perusahaan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, sementara juga mempertimbangkan kesejahteraan individu.
2. Menyediakan Sumber Daya dan Dukungan Kesehatan Mental
Menyediakan sumber daya untuk membantu karyawan mengenal lebih dalam tentang kesehatan mental, dan informasi bagi karyawan yang membutuhkan bantuan, karyawan akan lebih nyaman untuk menghubungi manajer atau HR jika menemui kesulitan yang berimbas pada kesehatan mental dalam lingkup lingkungan kerja.
3. Mengakui dan Menghargai Karyawan
Secara periodik melakukan penilaian kinerja dan pencapaian karyawan. Mengakui kontribusi mereka dapat meningkatkan semangat kerja dan memperkuat lingkungan kerja yang positif.
4. Mengakomodasi Kebutuhan Individu
Bekerja sama dengan karyawan untuk mengidentifikasi dan menerapkan akomodasi yang wajar untuk mendukung kebutuhan kesejahteraan mereka. Hal ini dapat mencakup jam kerja yang fleksibel, tugas yang dimodifikasi, atau penyesuaian beban kerja sementara.
5. Menyediakan Pelatihan
Merancang dan melaksanakan pelatihan karyawan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan individu dalam mengelola stress, tekanan, dan tantangan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Pekerjaan memang bisa menjadi sumber stres utama. Meski penting untuk tidak mudah menyerah, perlu diingat juga bahwa kita harus tahu batasan diri sendiri.
Jika kamu ingin berkonsultasi mengenai karirmu dan ingin mengetahui potensi diri mu yang masih terpendam, CCSI punya solusinya. Yuk ikutan tes psikologi & konsultasi karir di CCSI. Klik link disini
Our location: Megah Raya, Blok Q No.5, Jl. Raya Kalirungkut No.1-3, Kedung Baruk, Kec. Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60293
Email: kontak.ccsi@gmail.com
Whatsapp : 0851 0177 4732