Prinsip Manajemen Bisnis Keluarga adalah pedoman atau aturan yang diadopsi untuk mengelola perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan oleh anggota keluarga. Bisnis keluarga sering kali memiliki dinamika dan tantangan unik yang berbeda dari perusahaan yang dimiliki oleh individu atau kelompok non-keluarga.
Namun mengelola perusahaan atau bisnis keluarga bukanlah hal yang mudah sehingga perlu ada pembelajaran lebih lanjut kepada praktisi yang berpengalaman.
Lantas, bagaimana mengelola bisnis keluarga dengan baik ? Kemudian, bagaimana mengembangkan dan menjaga bisnis keluarga? Yuk kita bahas beberapa prinsip utama dalam manajemen bisnis keluarga.
1. Keseimbangan antara Keluarga dan Bisnis
Menjaga keseimbangan antara kepentingan keluarga dan kepentingan bisnis sangat penting. Hal ini melibatkan pemisahan masalah pribadi dari keputusan bisnis serta memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah untuk kepentingan terbaik perusahaan.
2. Perencanaan Suksesi
Merencanakan suksesi atau pengalihan kepemimpinan dari generasi ke generasi adalah kunci untuk kelangsungan bisnis keluarga. Ini mencakup identifikasi dan pelatihan calon pemimpin di masa depan serta pengaturan mekanisme formal untuk proses suksesi.
Dengan memiliki perencanaan suksesi yang matang, bisnis keluarga dapat mengurangi ketidakpastian dan konflik yang mungkin timbul selama transisi kepemimpinan, serta memastikan kelangsungan bisnis yang stabil dan berkembang di masa depan.
3. Struktur Kepemimpinan dan Tata Kelola
Menetapkan struktur tata kelola yang jelas, seperti dewan direksi atau komite keluarga, untuk memastikan bahwa bisnis dikelola secara profesional dan ada pemisahan antara manajemen dan kepemilikan.
4. Komunikasi Terbuka dan Efektif
Memastikan adanya komunikasi yang jujur dan terbuka antara anggota keluarga dan manajemen bisnis. Ini membantu mengurangi konflik dan memastikan semua pihak terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam konteks bisnis keluarga, komunikasi yang terbuka dan efektif tidak hanya mencakup pertukaran informasi yang jelas dan tepat antara anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis keluarga, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek emosional dan interpersonal. Komunikasi terbuka yang efektif memungkinkan anggota keluarga untuk saling memahami, menghormati, dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan strategis untuk kepentingan bersama perusahaan.
5. Penerapan Kebijakan Formal
Mengembangkan kebijakan formal mengenai berbagai aspek bisnis seperti perekrutan, kompensasi, dan konflik kepentingan untuk menghindari masalah yang dapat timbul dari kebijakan informal atau ketidakjelasan.
6. Manajemen Konflik
Membangun mekanisme untuk menangani konflik keluarga yang dapat mempengaruhi bisnis, seperti mediasi atau peraturan internal untuk resolusi sengketa.
7. Pengelolaan Aset Keluarga
Mengelola aset keluarga dengan hati-hati dan bijaksana, termasuk memisahkan aset pribadi dan bisnis, serta memastikan adanya rencana untuk perlindungan dan pertumbuhan aset tersebut.
8. Pendidikan dan Pengembangan
Investasi dalam pendidikan dan pengembangan anggota keluarga untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi pada kesuksesan bisnis keluarga.
Tips Menjaga Keberlangsungan Bisnis Keluarga
Banyak orang mengira bahwa menjalankan bisnis bersama anggota keluarga lebih mudah dan menyenangkan karena telah memiliki kedekatan satu sama lain. Nyatanya, menjaga keberlangsungan bisnis keluarga merupakan suatu tantangan besar.
Berdasarkan informasi dari website Davis Wright Tremaine, faktor yang mempengaruhi bisnis keluarga tidak bertahan lama antara lain emosi yang dirasakan antar anggota keluarga, hak kepemilikan, mengelola dan mengatur karyawan yang merupakan anggota keluarga, dan suksesi atau pengalihan kekuasaan.
Kutipan dari IE Insight mengatakan bahwa hampir sepertiga dari bisnis keluarga mampu diteruskan kepada generasi kedua. Kemudian, hanya 10% yang bertahan untuk dilanjutkan hingga generasi ketiga dan tersisa 5% yang bisa lanjut ke generasi keempat. Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.
berikut beberapa tips untuk menjaga keberlanjutan bisnis keluarga supaya bisa awet hingga generasi seterusnya:
- Menentukan Visi & Misi yang Kuat: Buatlah visi jangka panjang untuk bisnis keluarga Anda. Apa tujuan utama dan aspirasi Anda untuk masa depan? Tetapkan juga misi yang jelas untuk memberikan panduan dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
- Menentukan Anggota Keluarga yang Terlibat dalam Bisnis Keluarga: Kunci sukses dalam bisnis keluarga adalah transparansi dan konsistensi. Termasuk dalam urusan menentukan siapa saja anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis keluarga.
- Membuat Perencanaan: Perencanaan bisnis adalah hal yang penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis keluarga terutama untuk mempersiapkan hal yang tak terduga. Perencanaan tersebut bisa dimulai dari memikirkan misalnya apabila pemimpin tiba-tiba sakit atau meninggal dunia, siapa yang akan menggantikannya, dan bagaimana rencana ke depannya.
- Kerjasama untuk Kesuksesan Bisnis Keluarga: Terakhir, hal yang paling penting adalah setiap anggota keluarga memiliki kesadaran bahwa mereka punya tanggung jawab dan harus bekerja sama untuk membuat bisnis keluarga semakin sukses dan maju.
Kesuksesan bisnis bergantung pada bagaimana organisasi tersebut dapat memanfaatkan kekuatan mereka dan mengatasi tantangan yang ada. Pada akhirnya, baik bisnis keluarga maupun non-keluarga memiliki potensi untuk mencapai keberhasilan yang signifikan, asalkan dikelola dengan baik dan disesuaikan dengan tujuan serta nilai-nilai yang ingin dicapai. Hubungi CCSI.ASIA sekarang untuk membawa bisnis Anda ke tingkat kesuksesan berikutnya!
Lokasi : Megah Raya, Blok Q No.5, Jl. Raya Kalirungkut No.1-3, Kedung Baruk, Kec. Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60293
Email : kontak.ccsi@gmail.com
Whatsapp : 0851 0177 4732